Sebuah Sekat
Gue sadar betul akhir-akhir ini emang kesunyian yang paling setia.Tatapan kekosongan kayaknya identik sama gue sekarang.Orang lain mungkin mikir kalau aku bukan yang dulu, tapi begitulah kaca mata orang lain.Kalo gue sih,ngerasa sah-sah aja walaupun ada perubahan.Atau mungkin aku diem karena memang itu media karena aku lagi males interaksi sama orang aja.Apalah itu yang jelas gue terlalu bersikeras kalo gue ya gue,,,yang seperti dulu lah!
Kos emang sering jadi media sampah...karena gue berbanding terbalik dengan kebersihan.Udah kayak kandang hamster aja,ngga begitu gedhe tapi nyaman nggak nyaman begini adanya.Kos ini menjadi saksi hidup bahwa gue sendirian disini udah biasa.Ada 2 kemungkinan,yang pertama aku memang nggak punya temen atau emang nggak ada yang mau kesitu karena dalamnya penuh sampah dan berantakan.Bahkan saking cintanya gue sama sampah,ada saja sampah yang ku tempel di tembok..hehe!
Tapi tak apalah..Walaupun gue selalu dikaitin sama anak rumahan,aku akuin itu bener.2 hari yang lalu gue dapet tamu spesial dari kost sebrang..Akhirnya gedung  putih ini punya tamu walaupun bukan VIP..hehe.Sahabat karib yang gue bangga menyebutnya si autis yang manis wkwkwk..Tapi hari itu menjadi penting karena gue ngrasain ceramahan motivasi dari dia.Kalo ngomongin soal Cinta cuman bikin kata jekakaan nggak jelas...ngomongin yang porno juga terlalu biasa atau mungkin udah bosen.Yah akhirnya memang shearing aja masalah banyak hal.
“Loe nggak bisa kayak gue man,saran gue jangan terpaku oleh suatu hal dari luar sehingga bikin loe down dan loe kalah ma diri loe sendiri,jadikan mereka sebagai motivasi buat diri loe..kalau diri loe itu bisa..Dan jangan pernah justice diri loe sendiri seperti itu”
Harus merangkainya sampai code itu bisa gue baca dengan bener..Tapi syukur,gue masih punya loe man!!
 

Wahai SANG SAHABAT
Aku lihat keningmu yang kini keriput..Wajah yang kusut dan lelah..Matamu mengecil hitam dan sayu..kau terdiam di ujung seberang.Tak mudah aku melambaikan tangan untukmu, karena cerita kita begitu terbatas.Kau merintih...menangis..dan tak berdaya..Kenapa dikau?..Hatiku bertanya memberontak,mencoba menyelami tanda tanya..Aku mulai ikut merasakan arti kesedihanmu..merasa begitu buruk.Aku mencoba mengerti..dari apa yang aku sesali..Kau yang selalu ada dan mencoba bermakna ketika aku membutuhkan suatu...kesembuhan,kesadaran,pengertian,semangat,obrolan,curhat,lelucon...dan hal lain yang begitu sulit terdeskripsikan.Waktumu selalu kau sisakan untukku,,walau aku rasa sedikit tapi bermakna.Aku kagum.......
Aku mungkin terlalu dangkal untuk memahamimu..tak mengerti, acuh,bahkan begitu tega..membiarkan orang  yang memberi warnanya untukku mengungkapkan jeritannya sendiri.Aku salah...dan begitu salah ,yang sempat pesimis dengan sebuah persahabatan ini..yang sempat menafsirkan sahabat tiada makna,hanyalah teman adanya.Tapi aku katakan tidak untuk mengucapkannya kembali...Karena aku terlalu menyesal telah membuang waktuku untukmu,tak memberi apresiasi sedikitpun kepadamu..Tak menghargai apapun yang telah kau sisipkan di hidupku wahai sahabat......
Saat aku lihat kau begitu jatuh dan kelihatan remuk..Aku semakin menyesal,kemana saja aku?...aku mencoba memperbaiki..Aku benamkan kata-kata tentangmu dihatiku,Tak akan kubiarkan sedikitpun luntur karena satu hal yang membuatku lalai akan dirimu..Ijinkan aku kembali..Untuk mengisi kekosonganmu itu..aku akan melakukan apapun untuk senyum  manismu yang lama pergi,Aku akan memberimu waktuku untukmu...walaupun waktuku juga tak banyak..Menangislah,,kalau itu membuatmu tenang..Peganglah bahuku kalau itu membuatmu kuat..Tersenyumlah kalau itu membuatmu lega..Berlarilah kalau itu membuat semangatmu kembali...Dan kemarilah bersamaku kalau saja Aku bisa menghiburmu dan memperhatikanmu lebih dari apa yang aku harapkan.