Saat
selembar kertas tertulis satu demi satu huruf sampai lembaran terakhir, tetap
saja kumpulan kertas ini tak ada akhirnya. Mencoba aku rangkai dari apa saja
yang pernah aku tuliskan, dan hasilnya akan selalu sama, tanpa jalan akhir.
Saat semuanya aku mulai dari tulisan-tulisan tentang dirinya yang pernah ada,
sampai sekarang lembaran kertas itu mulai semakin memuakkan dan bosan aku
lihat. Satu demi satu huruf kucoba untuk ku eja, sampai terbentuk suatu kalimat
yang tak begitu rapi, endingnya penuh makna tapi tak pernah mengerti apa klimaksnya. Pena
hitam sudah terlalu bosan untuk menuliskan semua itu hanya karena egoku. Dia
kupaksa melakukan apa yang hati ini mau. Tapi begitu berbalik keadaannya ketika
memang hati tidak mau dipaksa untuk mengalah atas apa yang dirasakan. Hati selalu ingin mengakui apa yang
seharusnya dia ungkapkan. Dan itulah yang membuat hati begitu tega memaksakan
akal sesuai dengan kemauannya walau jarang berhasil.
Kenapa
begitu perlahan aku menyadari apa yang seharusnya aku nanti.Harus benar-benar
aku mengerti kalau”dia tidak akan datang lagi”,cukup itu saja yang perlu kusadari. Masa lalu bukanlah hal yang
sama dengan sekarang.Tapi sering kali aku begitu menyama-nyamakan, atau memang
itu arti lain dari kata “mengharap”. Kerinduan ini mungkin yang membawaku pada
sebuah kilas balik. Sebuah pencapaian manis yang dulu penuh dengan kisah
berbunga harum selalu membawa ingatan ku kembali. Tapi semuanya akan semakin
tajam dan sakit,,karena kisah lalu selalu berakhir dengan kekecewaan dan
penyesalan, Harusnya itu yang membawaku lebih berani menantang masa lalu.
Cinta
seperti tulisanku..yang terus tertulis dari kata-kata yang mewakili perasaan..terus
bergulir. Itu semua karena satu tema..dan penerjemahan hati begitu penting saat
cerita harus beralur..Tulisan pertama diawali dengan huruf-huruf yang tertata
rapi dan setelah lama waktu bergulir membuat raga ini lelah menulis maka huruf
itu akan sedikit berantakan atau bahkan berantakan sekali. Saat satu demi satu
kata tertulis..selanjutnya akan mengalir begitu saja sampai kelihatan lumayan
mengagumkan..tapi hanya ada satu kesulitan....”ENDING”
Dan dengan sedikit
senyuman aku tutup tulisan ini dengan harapan ”masa lalau tentangnya adalah
halaman kertas yang sudah usang dengan tulisan-tulisan ejaan lama..sekarang
ataupun esok hanya ada kertas kosong yang bersih...dan siap kutuliskan
kata-kata manis dengan berjuta pengungkapan cinta J” ....jadi aku harus ke minimarket dulu ya
buat beli kertas kosong (bukan kertas buram) .
0 komentar:
Posting Komentar