Kamu-False Wanna be Kamuflase



Maaf lagi2 gw ngutak-utek sebuah persepsi yang kadang jadi kiblat untuk diagungkan. Gw ngerasa prinsipku adalah kemunafikanku saat aku yakin persepsiku adalah lebih dari sesuatu yang ku anggap valid. Semua orang dibebaskan untuk beretorika atas mulutnya. Aku adalah pakar ngomong yang lebih bertingkah serasa penyiar infotainment. Gw ngomomg ini itu dan sebenernya g perlu harus ada yang percaya, seenggaknya ngerti aja.
Kita mulai untuk sesuatu yang lebih intim untuk ngebahas ini. Ada yang ngerti arti “Relationship”?gw nggk ngerti banyk, tp gw coba pake sisi terdangkal otak ini untuk mikir. Kalo gw boleh cuap2 nih..The meaning of hubungan is Comitment, believe, freedom, Privacy, no pressure, protect, and Love2an.
Gw sengaja nulis berdasarkan urutan passing grade apa yang otak ini bisa pikirkan. Gw seorang  pecinta tp cinta yang nggak alay, cinta yang bisa beradaptasi dengan peradaban kabinet presiden. Gw paling benci sama justifikasi model apapun karena gw rasa itu berlebihan dan kebenaran dengan Subjecitve Perception Relativitas. Orang emang lebih tau apa yang dia rasain sendiri ketimbang orang lain. Cuman ada 2 opini, alesan kenapa orang ngejudge dirinya sendiri. Pertama, Dia terlalu ngerasa dirinya begitu buruk untuk orang nilai. Yang ke-2, Itu adalah suatu bentuk upaya untuk lebih dinilai lebih karena dia merendah2kan. Opini ke2 itu agak nggak lazim mnurut gw, tapi banyak beredar di perkembangan zaman.
Gw coba kupas satu2...biar lebih rinci bahasannya.
Comitment, adalah kata yang menunjukkan sebuah keseriusan. Biarpun lidah berasa pintar melafalkannya tapi bisa aja itu cuman jadi wacana. Hari esok emang butuh waktu untuk kita jalani, cuman menurut gw. Proses selalu menjadi bimbingan yang menurut gw penting. So, Jusn’t life for today.
Believe, percaya aku anggap sebuah foundasi yang kan kokoh ketika kita sendiri tau dan yakin. Bukan sekedar apa yang merahnya bibir ucapkan tapi debelakang berarti “Mentah”. Ketika rumus pasang surut berlaku, sering kejadian kata percaya tergantung pada keduanya berdasarkan kondisi hubungan sehingga sering diombang-ambingkan keadaan. Dan i Hate it
Freedom, bebas adalah lepas. Dalam hal ini gw maksudkan bahwa hubungan punya sisi yang disebut bebas. Bukan berarti kita semaunya sendiri, tp kita terlahir dengan hak kita. Bebas hanya bisa diwujudkan dengan tiang kepecayaan.
Privacy, menurutku adalah intim. Subjek lah yang bertanggung jawab  atas ini, bukan telinga orang lain yang lebih tau keadaan atas kebenaran yang tetap aja hukumnya relatif. Dan disitu menjadi celah sebuah intervensi.
No pressure, lebih kecenderungan untuk sikap pengertian. Mengerti nggak sebatas tahu kondisi luar, tapi batin lah yang lebih peka dalam hal ini. Memang susah untuk melihat  sebuah kejujuran satu sama lain, tapi menurut gw mudah sih buat ngeliyat kejujuran seorang wanita. Cukup liyat status jejaring sosialnya, karena menurutku itu kejujuran yang paling abadi dibanding perkataan yang kadang cuman jadi iklan.
Protect, berhubungan dengan perhatian, dan tindak lanjut care. Menurut gw, protect penting banget peranannya untuk nunjukin Klo kita peduli dan perhatian. Tapi kalau over menjadi sesuatu yang mengekang dan membuat sekat. Apa yang perlu kita tunjukin hanya butuh keikhlasan, nggak perlu kelihatan manja dan keliyatan berlebihan.
Love2an, adalah sesuatu pelengkap paling kecil presentainya menurutku. Emang bener sih, keromantisan adalah bagaimana hubungan kita keliyatan elegant. But pemahaman karakter menurut gw lebih penting. Ku nggak mencoba menyoroti ini masalah kedewasaan atau nggak, cuman aku berasumsi kalau sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Sifat orang emang beda dan itulah karakter, terbentuk bukan karena hasrat. Tapi membutuhkan tempat dn porsi yang tepat. Dan 1 catatan lagi, Cinta adalah bukan apa yang bisa dilihat aja...So jangan paksain untuk membuatnya jadi glamour dan sesuain dengannya.
Gw cuman maparin atas apa yang otak ini sampaikan. Mencoba untuk lebih obyektif aja dalam nyikapinnya. Seenggak-enggaknya gw nulis atas apa yang perlu aku tulis sekarang, dan bukan cerita memori yang kadang terasa menggebu untuk diungkit. Ini hidup, bukan fiksi. Bedain apa yang dirasain untuk dijudge dan jangan menjadi sebuah kamuflase atas diri sendiri.